Hukum

Kurir Akil Pakai Sandi "Paket Ikan Asin" untuk Suap Rp 19 M

Mico Fanji Tirtayasa, sopir dan asisten pribadi Muhtar Ependy, mengaku pernah mengantarkan bosnya ke rumah bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar untuk mengantar duit. Namun awalnya dia mengaku diminta mengantar Muhtar untuk memberikan "paket ikan asin" ke Akil.
 
Dia disuruh mengantar 'paket ikan asin' tersebut. ”Waktu itu berdua dengan Pak Muhtar ke rumah dinas Widya Chandra," kata Mico saat bersaksi terdakwa Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Senin, 7 April 2014. Muhtar Ependy adalah orang dekat Akil yang diduga menjadi kurir suap untuk bekas Ketua MK itu.
 
Kejadian itu, menurut Mico, bermula ketika dirinya diminta mengantar Muhtar ke Restoran Pisang Ijo di Mall of Indonesia, Jakarta Utara, suatu hari pada Ramadan tahun lalu. Di situ, kata Mico, Muhtar bertemu dengan Budi Antoni Al-Jufri, calon bupati Empat Lawang yang saat itu sedang berperkara di Mahkamah Konstitusi. Pertemuan itu, kata Mico, merupakan yang kedua kalinya, setelah yang pertama terjadi di Soto Senayan, juga di Mall of Indonesia. 
 
"Baru setelah dari Pisang Ijo itu saya diajak Pak Muhtar ke Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat di Mangga Dua City, Jakarta Utara. Sudah hampir tengah malam itu," katanya. 
 
Setibanya di BPD Kalbar, Mico memarkir mobilnya lalu berbincang dengan satpam bank. Adapun Muhtar langsung masuk ke bank. Tak berapa lama, kata Mico, Muhtar keluar lagi kali ini dengan seorang pria berpeci hitam dan langsung memintanya menaikkan dua kardus besar berwarna coklat dan satu shoping bag ke dalam mobil. Bungkusan itu, kata Muhtar, kepada Mico adalah 'paketan ikan asin'.
 
"Kalau ikan asin, masak ambil dari bank? Pas di garasi rumah Pak Akil itu kardusnya saya buka dan berisi uang. Rupiah pecahan ratusan ribu," kata Mico. 
 
Dalam surat dakwaan, Akil didakwa menerima sekitar Rp 19,8 miliar dari Budi Antoni Al-Jufri. Dalam sidang sebelumnya, petugas Bank BPD Kalbar cabang Jakarta mengaku pernah beberapa kali dititipi duit oleh Muhtar Ependy.
 
Muhtar juga disebut berkali-kali mengambil duit itu. Duit yang diantar Mico ke rumah dinas Akil itu didakwa sebagai duit yang pernah dititpkan Muhtar ke Bank BPD Kalbar cabang Jakarta, yang berasal dari Budi.(Rep01)